Minggu, 15 November 2009

pantaskah arsenal menjual adebayor?


Si Kuda Pacu Yang Menjadi Malas
Kepergian Emmanuel Adebayor ke Manchester City akan lebih banyak disoraki daripada ditangisi fans Arsenal. Sebetulnya pantaskah 'New Drogba' ini dijual ?


Setelah berulang-ulang kali ditegaskan tidak akan dijual dengan menolak penawaran dari klub elit Serie A AC Milan, nyatanya Ade malah dijual ke klub yang dianggap akan sangat berbahaya di musim depan, Manchester City. Uang transfer sebesar £25 juta memang tidak sedikit, tetapi apakah Wenger dan fans Arsenal telah sedemikian kehilangan kesabarannya atas striker yang sempat pula dijuluki 'The New Drogba' itu ?

Arsene Wenger adalah orang yang paling berjasa atas melesatnya karir Adebayor setelah merekrutnya dari klub Perancis Monaco pada jendela transfer II musim 2005-2006, Januari 2006. Adebayor yang belum banyak dikenal dan sempat diplesetkan namanya menjadi 'Adebaywho ?" oleh fans Arsenal ternyata tidak membutuhkan waktu lama untuk menjelma menjadi striker yang 'sesungguhnya' bagi Gunners. Hanya 2 musim dipoles oleh 'The Professor', ia telah menjadi salah satu penyerang yang menakutkan dan pada puncaknya adalah pada musim 2007-2008 dimana ia tampil tajam melesakkan 30 dari 48 kali penampilannya bersama Arsenal. Fans Gunners pun sontak mengelu-elukan namanya setiap ia bermain.

Adebayor saat itu adalah bagaikan 'kuda pacu' yang selalu berlari mengarungi lapangan. Sejujurnya, nyaris tak ada pemain Arsenal lain yang bisa menyamainya dalam hal kerja kerasnya di lapangan. Dan gol pun mulai selalu berdatangan dari kakinya dan membuatnya namanya langsung melesat jauh. Klub-klub besar Eropa lainnya juga mulai memantau dengan ketat penampilannya yang menawan dan AC Milan adalah klub yang paling serius meminati penyerang asal Togo ini.

Mulai Berulah dan Menurun

Terkenal dan diminati klub elit ternyata membuat Adebayor mulai kehilangan keseimbangan dan mulailah tumbuh rasa arogan dan keserakahan di hatinya. Dimulai dari tim nasional Togo, tim dimana ia selalu diperlakukan bagai 'dewa', ia mulai berulah dengan mempelopori protes soal uang bonus yang telat diterimanya. Tindakannya ternyata berujung pada pemecatannya dan dua pemain lain dari timnas Togo.

Di Arsenal, ia juga mulai menunjukkan sikap arogannya dengan memanfaatkan ketertarikan AC Milan terhadapnya. Dalam sebuah interview dengan media, ia menunjukkan dengan jelas-jelas bahwa ia tak akan merasa berat untuk meninggalkan klub jika gajinya belum dinaikkan. Hasil interview ini langsung menusuk hati terdalam setiap fans Arsenal. Padahal seorang Cesc Fabregas-pun selalu menunjukkan kesetiaannya kepada klub dengan selalu menampik berita dan gosip transfer mengenai dirinya.

Parahnya lagi, pada musim 2008-2009 adalah justru saat dimana penampilannya merosot jauh. Mendadak tak ada lagi Adebayor yang berlari dengan semangat dan kerja keras. Walau masih sempat mencetak 16 gol dari 38 kali penampilannya, ia telah berubah. Adebayor yang sekarang adalah Adebayor yang malas, tidak konsisten dan kurang konsentrasi. Ia kini menjadi pemain yang paling banyak terjebak offside. Terjebak offside adalah hal normal bagi seorang striker, tetapi keterlaluan jika seorang penyerang seringkali terjebak offside hanya karena ia terlihat malas untuk turun ke bawah. Ade juga terbukti tidak konsisten ketika ia harus mendapatkan 10 peluang untuk hanya menceploskan satu diantaranya. Terakhir, kurangnya konsentrasi membuat firs-touchnya lebih banyak ngawur dan salah tempat, passingnya bahkan sering terlihat melenceng walau dari jarak hanya 5 meter. Ini merugikan secara tim karena membuat aliran serangan Arsenal yang cepat menjadi rusak karenanya.

Jelas penampilannya membuat rapor yang sangat buruk bagi seorang striker. Perasaan fans Arsenal yang kecewa akibat sikapnya yang arogan berkembang lebih jauh menjadi semakin antipati terhadapnya. Ade memang telah berusaha memperbaiki dengan mengabarkan bahwa ia tetap senang tinggal di Arsenal, namun fans Gunners telah keburu memusuhinya. Dan ketika tawaran £25 juta dari Manchester City datang dan diterima oleh Arsenal, mayoritas fans menerima dengan tangan terbuka keputusan itu.

Arsenal memang mempunyai dana yang minim untuk pembelian pemain, bahkan dari hasil penjualan Adebayor yang mencapai £25 juta itupun tampaknya hanya £10-15 juta saja yang diberikan kepada Wenger untuk dibelanjakan. Tetapi bukanlah uang yang menjadi penyebab utama penjualan Adebayor, tetapi karakter yang dimilikinya bukanlah yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemenang. Seorang Cristiano Ronaldo, yang notabone bukan pemain yang setia dan materialistis pun tetap tampil baik bagi MU walaupun ia sudah ingin sekali pindah ke Real Madrid.

Jadi, memang pantaskah Arsenal menjual Adebayor ?

Senin, 10 Agustus 2009

arsenal suporter indonesia

Arsenal Indonesia Supporter PDF Print


Sejarah Arsenal Indonesian Supporter

Arsenal Indonesian Supporters atau AIS lahir dari sebuah sebuah milis Arsenal di Indonesia, ArsenalTheGunners@yahoogroups.com.This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it Milis itu sendiri berdiri sejak awal Desember 2003, atas prakarsa 2 orang pendukung Arsenal, Erwin Pires [erPRS7] dan Gege Cuek .

Tujuan awal milis ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pendukung Arsenal untuk saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar Arsenal. Seiring perputaran waktu, anggota milis itu semakin lama semakin berkembang dengan cukup pesat. Dalam waktu 3 bulan saja telah terkumpul lebih dari 50 anggota. Perkembangan ini terus diikuti dengan seringnya diadakan nonton bareng (nonbar) di kafe-kafe atas kerjasama Tabloid BOLA dan Tv7.

Hal yang menggembirakan ini membuat para pengurus milis mulai memikirkan didirikannya sebuah fans club. Pertemuan demi pertemuan mulai sering diadakan oleh pengurus di rumah Ahmad Setyono atau lebih dikenal dengan panggilan Pak Haji.

Selain itu, informasi mengenai perkembangan fans club terus disebarluaskan melalui milis maupun sms ke anggota-anggota yang berada di luar Jakarta, seperti Surabaya, Bandung, Palembang, dan kota-kota lainnya.

Walhasil, pada 24 April 2004 di rumah Pak Haji (bertepatan dengan pertandingan Arsenal vs Livepool), ditetapkan telah berdiri sebuah fans club dengan nama ARSENAL INDONESIAN SUPPORTERS dan hal-hal lainnya terutama mengenai administrasi akan dikerjakan sambil berjalan.

Kemudian berdirinya AIS mulai diperkenalkan dengan mengirimkan pemberitahuan ke khalayak umum melalui Tabloid BOLA, Tabloid GO dan Majalah SOCCER. Responnya ternyata sangat-sangat diluar dugaan. Sangat banyak pembaca yang mengirimkan sms atau menelpon ingin bergabung dengan AIS.

Perkembangan yang sangat menggembirakan ini membuat pengurus semakin bersemangat dan semakin bangga memberikan dukungan kepada Arsenal. Semoga hal ini tidak akan pernah berubah...!!

Dengan kepengurusan yang baru, dan terdaftarnya Arsenal Indonesian Supporter di Arsenal Football Club, London. Diharapkan lebih banyak lagi memberikan warna kepada dunia sepak bola di Indonesia.

sport

Arsenal F.C.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Arsenal
Nama lengkap Arsenal Football Club
Julukan The Gunners
Didirikan 1886 dengan nama Dial Square
Stadion Stadion Emirates
(Kapasitas: 60.432)
Ketua Peter Hill-Wood
Manajer Arsène Wenger
Liga Liga Utama Inggris
2008-09 peringkat 4 di Liga Utama Inggris

Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Kostum kandang
Team colours Team colours Team colours
Team colours
Team colours
 
Kostum tandang

Arsenal Football Club (dikenal pula sebagai Arsenal atau The Gunners) adalah klub sepak bola profesional Inggris yang berbasis di daerah London Utara, London. Klub ini kini bermain di Liga Utama Inggris dan


Sejarah klub

Era 1886-1980

Arsenal didirikan di daerah Woolwich, bagian tenggara kota London pada 1886 dengan nama Dial Square, lalu dengan cepat berganti nama menjadi Royal Arsenal. Tahun 1891 nama mereka diganti menjadi Woolwich Arsenal. Pada tahun 1913, klub ini pindah ke wilayah utara, tepatnya di daerah Highbury dan membangun Stadion Highbury, yang menjadi markas baru mereka. Saat pindah lokasi itulah, nama depan klub mereka, yaitu Woolwich dihapus sehingga hanya nama Arsenal yang tersisa. Selain itu karena lokasi stadion Arsenal dekat dengan markas Tottenham Hotspur, maka tak heran jika pertandingan Arsenal vs Tottenham Hotspur disebut "North London derby" dan merupakan salah satu derby terpanas di London.

Kejayaan Arsenal di persepak bolaan Inggris pertama kali diawali oleh pelatih Herbert Chapman yang melatih pada rentang tahun 1925-35 dan berhasil menjuarai beberapa kompetisi domestik Inggris (Piala FA, titel Liga Utama, dan Charity Shield) sekaligus mendominasinya dan menjadikan Arsenal sebagai kekuatan paling dominan di Inggris saat itu. Pada rentang 1940an-1960an, Arsenal hanya dapat menambah sedikit koleksi gelar domestiknya. Pada awal 1970an, Arsenal berhasil prestasi terbaik Arsenal di Eropa pertama kali yang terjadi pada musim 1969-70, di ajang Fairs Cup (pendahulu dari Piala UEFA). Arsenal menjadi juara untuk pertama kalinya dan sekaligus terakhir di ajang Fairs Cup (Fairs Cup diganti Piala UEFA sejak musim 1971-72) setelah berhasil mengalahkan klub R.S.C. Anderlecht dengan agregat 4-3 (dengan sistem home and away) Saat itu, klub ini dilatih oleh Bertie Mee. Sepanjang tahun 1980an, Arsenal berhasil menambah koleksi Arsenal dengan beberapa gelar domestik, tapi tidak dengan gelar dari kompetisi Eropa.

[sunting] Era 1990-sekarang

Di tahun 1991, Arsenal menjadi juara bersama dengan Tottenham di Community Shield setelah hasil kedudukan imbang 0-0 (saat itu, jika kedudukan seri maka kedua tim dianggap juara) . Puasa Arsenal akan gelar dari kompetisi Eropa akhirnya hilang setelah pada musim 1993-94, ditangan pelatih George Graham, Arsenal kembali juara di kancah Eropa, tepatnya di ajang Piala Winners setelah mengalahkan klub Parma FC dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya, Arsenal kembali berhasil ke final di ajang yang sama, tapi kali ini mereka dikalahkan oleh Real Zaragoza dengan skor 2-1.

Kedatangan pelatih Arsène Wenger ke Arsenal pada tahun 1996 berhasil membuat Arsenal kembali berjaya dan berhasil merusak dominasi Manchester United di Liga Utama Inggris pada saat itu. Arsenal pun dibawanya berhasil menjadi runner-up di ajang Piala UEFA pada tahun 2000 setelah melawan Galatasaray lewat adu penalti 4-1 setelah kedudukan imbang. Pada musim 2003-04 hingga awal musim 2004-05, Arsenal berhasil mencetak rekor 49 pertandingan tak terkalahkan dan mematahkan rekor milik Nottingham Forest F.C. (42 kali) yang merupakan rekor tak terkalahkan terpanjang di dalam sejarah sepak bola Inggris. Pada musim 2005-06, Arsenal kembali meraih prestasi di kancah Eropa dengan menjadi finalis Liga Champions setelah dikalahkan FC Barcelona 2-1 di Stade de France, Paris.

Arsenal di masa kepelatihan Wenger mempunyai kebijakan yang bagus dalam pembinaan pemain-pemain muda yang tadinya tidak berkualitas maupun pemain berkualitas tapi kurang dikenal menjadi pemain yang mampu menunjukan telenta-talenta yang sangat luar biasa sekaligus diincar klub papan atas Eropa. Selain itu, Arsenal mempunyai kebijakan pemberian kontrak pada pemain yang telah berumur 30 tahun keatas, yaitu tidak lebih dari satu musim saja.

Stadion

Sejak berdiri, Arsenal beberapa kali pindah stadion. Mulai dari memakai sebuah lapangan di Woolwich yang bernama Manor Ground, lalu pindah ke London Utara, sekaligus membangun Stadion Highbury dan dipakai pertama kali dipakai pada tahun 1913. Stadion ini dipakai Arsenal hingga pada musim 2005/06 (atau berusia kurang lebih 93 tahun). Pertandingan terakhir yang digelar di Stadion Highbury adalah Liga Utama Inggris, yaitu Arsenal vs Wigan Athletic yang berhasil dimenangkan oleh Arsenal dengan skor 4-2 dengan tiga gol dari Thierry Henry. Stadion ini diganti, dikarenakan kapasitasnya yang terlalu kecil dibanding stadion klub-klub lain, seperti Chelsea F.C..

Sejak bulan Juli 2006 sampai sekarang, klub ini menempati markas barunya, Stadion Emirates yang berkapasitas 60.500 kursi dan terletak di Ashburton Grove dan peresmian pemakaian Stadion Emirates sekaligus pertandingan pertama yang digelar adalah dengan diadakannya sebuah pertandingan persahabatan antara Arsenal dengan para pemain legenda Belanda untuk perpisahan Dennis Bergkamp, seorang mantan penyerang Arsenal.

Pemain

Pemain saat ini

Data pemain sampai dengan 23 September 2008. Nomor pemain sesuai dengan musim 2008-09

No.
Posisi Nama pemain
1 GK Manuel Almunia
2 MF Abou Diaby
3 DF Bacary Sagna
4 MF Cesc Fàbregas (kapten)
7 MF Tomáš Rosický
8 MF Samir Nasri
9 FW Eduardo da Silva
10 DF William Gallas
11 FW Robin van Persie
12 FW Carlos Vela
14 FW Theo Walcott
23 FW Andrei Arshavin
15 MF Denílson
16 MF Aaron Ramsey
17 MF Alexandre Song
18 DF Mikaël Silvestre
19 MF Jack Wilshere
20 DF Johan Djourou

No.
Posisi Nama pemain
21 GK Łukasz Fabiański
22 DF Gaël Clichy
23 FW Andrei Arshavin
24 GK Vito Mannone
26 FW Nicklas Bendtner
27 DF Emmanuel Eboué
28 MF Amaury Bischoff
35 MF Francis Coquelin
38 DF Jay Emmanuel-Thomas
40 MF Kieran Gibbs
41 DF Gavin Hoyte
42 MF Henri Lansbury
43 MF Fran Mérida
46 DF Abu Ogogo
47 MF Mark Randall
50 FW Jay Simpson
56 MF Emmanuel Frimpong

Pemain yang dipinjamkan

No.
Posisi Nama pemain
6 DF Philippe Senderos (di Milan sampai Juni 2009)
30 DF Armand Traoré (di Portsmouth sampai Juni 2009)
33 MF Nacer Barazite (di Derby County sampai December 2008)
37 MF James Dunne (di Nottingham Forest sampai Januari 2009)
45 DF Håvard Nordtveit (di UD Salamanca sampai Juni 2009)
54 MF Vincent van den Berg (di FC Zwolle sampai Juni 2009)
–– MF Pedro Botelho (di UD Salamanca sampai Juni 2009)
–– DF Kerrea Gilbert (di Leicester City Sampai Juni 2009)

Prestasi

Selain rekor tak terkalahkannya sebanyak 49 kali menjadi yang terpanjang di Inggris hingga saat ini, Arsenal juga mempunyai banyak prestasi lainnya, yaitu:

1931, 1933, 1934, 1935, 1938, 1948, 1953, 1971, 1989, 1991, 1998, 2002, 2004

1930, 1936, 1950, 1971, 1979, 1993, 1998, 2002, 2003, 2005

1987, 1993 dan menjadi finalis pada tahun 1968, 1969, 1988, 2007

1930, 1931, 1933, 1934, 1938, 1948, 1953, 1991 (juara bersama dengan Tottenham), 1998, 1999, 2002, 2004

1994 dan dua kali menjadi finalis pada tahun 1980 dan 1995

1971 (waktu itu masih bernama Inter-Cities Fairs Cup, berubah nama menjadi Piala UEFA sejak musim 1970-71) dan sekali menjadi finalis pada musim 1999-00

menjadi finalis pada musim 2005-06

2007

Soccer School Indonesia Arsenal

SSI Arsenal tepatnya ada di selatan kota Jakarta. Mengambil fasilitas ISCI Ciputat, pada November 2007, SSI Arsenal telah menampung sekitar 250 siswa dari lapisan usia U - 8 tahun sampai dengan U - 18 tahun.

Untuk delapan sesi latihan, dimana sekali latihan menghabiskan dua jam, memakan biaya antara Rp. 2,5 juta sampai dengan Rp. 3,5 juta. Itu berarti untuk sekali latihan para siswa minimal merogoh sekitar Rp. 220.000.

SSI Arsenal sendiri muncul lewat gagasan Iman Arif untuk membangun sekolah sepak bola usia dini yang memanfaatkan jaringan Arsenal sebagai salah satu klub terkemuka. Untuk itu pula, SSI Arsenal dalam kerja samanya berada dibawah Community Development Department Arsenal, dan bukan Commercial Department.

Sebagai langkah awal menembus Stadion Emirates, stadion kebanggaan Arsenal, SSI Arsenal akan terlibat dalam invitasi sepak bola yang berlangsung di London, Inggris, Juli 2008. dalam mengikuti invitasi tersebut, SSI Arsenal akan melibatkan para pemain dari berbagai usia. Dalam invitasi Reach Your Goal di Singapura itu, tim U - 12 tahun menempati peringkat ke tiga dari enam tim, dan, antara lain, memukul tim U - 12 tahun Jepang 3 - 2. [1]

Arsenal Indonesia Supporters

Arsenal Indonesian Supporters atau AIS lahir dari sebuah sebuah milis Arsenal di Indonesia, ArsenalTheGunners@yahoogroups.com. Milis itu sendiri berdiri sejak awal Desember 2003.

Tujuan awal milis ini adalah untuk memberikan wadah bagi para pendukung Arsenal untuk saling berbagi, bertanya, bertukar informasi seputar Arsenal. Seiring perputaran waktu, anggota milis itu semakin lama semakin berkembang dengan cukup pesat. Dalam waktu 3 bulan saja telah terkumpul lebih dari 50 anggota. Perkembangan ini terus diikuti dengan seringnya diadakan nonton bareng di kafe-kafe atas kerjasama Tabloid Bola dan TV7.

Hal yang menggembirakan ini membuat para pengurus milis mulai memikirkan didirikannya sebuah fans club. Selain itu, informasi mengenai perkembangan fans club terus disebarluaskan melalui milis maupun sms ke anggota-anggota yang berada di luar Jakarta, seperti Surabaya, Bandung, Palembang, dan kota-kota lainnya.

Pada 24 April 2004 akhirnya disepakati berdirinya sebuah fans club dengan nama ARSENAL INDONESIAN SUPPORTERS dan hal-hal lainnya terutama mengenai administrasi akan dikerjakan sambil berjalan.

Kemudian berdirinya AIS mulai diperkenalkan dengan mengirimkan pemberitahuan ke khalayak umum melalui Tabloid Bola, Tabloid GO dan Majalah SOCCER. Responnya ternyata sangat-sangat menggembirakan. Sangat banyak pembaca yang mengirimkan sms atau menelpon ingin bergabung dengan AIS.

Dalam perkembangan selanjutnya Arsenal Indonesian Supporter kemudian terdaftar secara resmi sebagai salah satu kelompok penggemar Arsenal Football Club, London.

crash bandicot

street fighter